Budidaya Tanaman Ubi Kayu (SingKong)


Budidaya Tanaman Ubi Kayu (SingKong)

Singkong (Manihot Utilissima Pohl) ini merupakan tanaman yang berasal dari benua Amerika, tepatnya dari Negara Berazil . penybaranya hampir keseluruh belahan dunia, seperti Afrika, India, Tiongkok dan Indonesia. Di Indonesia Singkong (Manihot Utilissima Pohl) merupakan sebuah komunditi sebagai bahan pangan pokok setelah beras dan jagung. Manfaat daun Ubi Kayu sebagai bahan sayuran memiliki protein cukup tinggi, atau untuk keperluan yang lain seperti bahan obat-obatan. Kayunya bisa digunakan sebagai pagar kebun atau di desa-desa sering digunakan sebagai kayu bakar untuk memasak. Dengan perkembangan teknologi, ketela pohon dijadikan bahan dasar pada industri makanan dan bahan baku industri pakan. Selain itu digunakan pula pada industri obat-obatan.


Di dunia Singkong (Manihot Utilissima Pohl)  merupakan komoditi perdagangan yang potensial. Negara-negara sentra ketela pohon adalah Thailand dan Suriname. Sedangkan sentra utama ketela pohon di Indonesia di Jawa Tengah dan Jawa Timur Sebagai salah satu komoditi yang banyak diolah menjadi makanan ringan dan berbagai jenis makanan lainnya. Ada beberapa Jenis –jenis ubi kayu unggul yang biasa ditanam, Seperti  Valenca, Mangi, Betawi, Basiorao, Bogor, SPP, Muara, Mentega, Andira 1, Gading, Andira 2, Malang 1, Malang 2, dan Andira 4.

Media Tanam Singkong (Manihot Utilissima Pohl).
            Untuk memulai mlakukan budidaya tanaman  Singkong (Manihot Utilissima Pohl) ada bebrapa hal yang harus diperhatikan antara lain:

1.      Iklim
-         Curah hujan yang sesuai untuk tanaman Singkong antara 1.500-2.500 mm/tahun.
-         Suhu udara minimal bagi tumbuhnya Singkong sekitar 10 derajat C. Bila suhunya di bawah 10 derajat C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, menjadi kerdil karena pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.
-         Kelembaban udara optimal untuk tanaman Singkong antara 60-65%.
-         Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman Singkong sekitar 10 jam/hari terutama untuk kesuburan daun dan perkembangan umbinya.
-          
2.      Media Tanam
-         Tanah yang paling sesuai untuk Singkong  adalah tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik. Tanah dengan struktur remah mempunyai tata udara yang baik, unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Untuk pertumbuhan tanaman Singkong yang lebih baik, tanah harus subur dan kaya bahan organik baik unsur makro maupun mikronya.
-         Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman Singkong adalah jenis aluvial latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol.
-         Derajat keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk budidaya Singkong berkisar antara 4,5-8,0 dengan pH ideal 5,8. Pada umumnya tanah di Indonesia ber-pH rendah (asam), yaitu berkisar 4,0-5,5, sehingga seringkali dikatakan cukup netral bagi suburnya tanaman Singkong.

3.      Pembibitan
1.      Pembibitan
Bibit yang baik untuk bertanam Singkong harus memenuhi syarat sebagai berikut:
-         Singkong harus berasal dari tanaman induk yang cukup tua (10-12 bulan
-         Singkong harus dengan pertumbuhannya yang normal dan sehat serta seragam.
-         Batangnya telah berkayu dan berdiameter + 2,5 cm lurus
-         Belum tumbuh tunas-tunas baru.
2.      Menyiapkan Bibit Singkong
-         Bibit berupa stek batang.
-         Sebagai stek pilih batang bagian bawah sampai tengah.
-         Setelah stek terpilih kemudian diikat, masing-masing ikatan berjumlah antara 25–30 batang stek

4.      Pengolahan Tanaman
Untuk mendapatkan hasil panen yang memuaskan ada beberapa hal yang harus anda perhatikan antara lain:
-         Pengukuran pH tanah dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus, pH meter dan cairan pH tester.
-         Penganalisaan jenis tanah pada contoh atau sempel tanah yang akan ditanami untuk mengetahui ketersediaan unsur hara, kandungan bahan organik.
-         Penetapan jadwal/waktu tanam berkaitan erat dengan saat panen. Hal ini perlu diperhitungkan dengan asumsi waktu tanam bersamaan dengan tanamanlainnya (tumpang sari), sehingga sekaligus dapat memproduksi beberapa variasi tanaman yang sejenis.
-         Luas areal penanaman disesuaikan dengan modal dan kebutuhan setiap petani Singkong. Pengaturan volume produksi penting juga diperhitungkan karena berkaitan erat dengan perkiraan harga pada saat panen dan pasar. Apabila pada saat panen nantinya harga akan anjlok karena di daerah sentra penanaman terjadi panen raya maka volume produksi diatur seminimal mungkin.
-         Lakukan pengemburan tanah secara bertahap agar prtumbuhan singkong menjadi lebih cepat.

Sekian Artikel singkat ini, semoga dapat membantu teman-teman dalam menambah pengetahuan. Jagan lupa like dan shre artikel di SekilasDuniaPertanian
Previous
Next Post »

1 komentar:

Write komentar
Unknown
AUTHOR
4 Mei 2015 pukul 23.43 delete

banyak cara budidaya singkong ini, tapi banyak juga yg lupa akan kelezatannya
keren,suskes terus om

Paket Wisata Lombok
Mutiara Lombok

Reply
avatar